Sudut Pengambilan Kamera yang Bikin Hasil Maksimal
Tekno

7 Sudut Pengambilan Kamera yang Bikin Hasil Maksimal !!

Sudut Pengambilan Kamera – Sebagai seorang fotografer, hal penting yang harus dipahami selain mengerti tentang teknik pengambilan gambar.

Kalian harus mengerti tentang kamera angle. Karena, sebuah sudut pengambilan gambar yang baik akan menghasilkan sebuah karya seni dari foto tersebut.

Dalam  fotografi sendiri, ada beberapa teknik sudut pengambilan gambar yang bisa kalian pahami agar foto yang kalian hasilkan nantinya memiliki kualitas yang baik.

Sudut Pengambilan Kamera yang Bikin Hasil Maksimal

Fotografi dan videografi adalah seni yang melibatkan banyak elemen teknis dan artistik. Salah satu faktor penting yang menentukan kualitas hasil karya adalah sudut pengambilan kamera.

Baik untuk dokumentasi pribadi, produksi konten profesional, hingga film besar, memahami sudut kamera yang tepat dapat membuat hasil visual lebih menarik, komunikatif, dan profesional.

Pengertian Sudut Pengambilan Kamera

Sudut pengambilan kamera mengacu pada posisi atau orientasi kamera terhadap subjek yang direkam. Sudut ini mencakup ketinggian, jarak, dan arah kamera, yang semuanya mempengaruhi persepsi audiens terhadap subjek. Pengaturan sudut yang tepat tidak hanya menentukan estetika, tetapi juga menciptakan narasi tertentu dalam gambar atau video.

Jenis-Jenis Sudut Pengambilan Kamera

1. Eye-Level Shot (Sudut Mata)

  • Deskripsi: Kamera sejajar dengan mata subjek.
  • Kegunaan: Menciptakan perspektif netral dan alami, cocok untuk wawancara, potret, atau dialog.
  • Kesan yang Diberikan: Subjek terlihat setara dengan penonton, memberikan rasa kedekatan atau keseimbangan.

2. High Angle Shot (Sudut Tinggi)

  • Deskripsi: Kamera berada di atas subjek, mengarah ke bawah.
  • Kegunaan: Menonjolkan subjek kecil, lemah, atau rentan.
  • Kesan yang Diberikan: Memberikan dominasi visual kepada penonton terhadap subjek.

3. Low Angle Shot (Sudut Rendah)

  • Deskripsi: Kamera berada di bawah subjek, mengarah ke atas.
  • Kegunaan: Menonjolkan kekuatan, dominasi, atau keagungan subjek.
  • Kesan yang Diberikan: Subjek terlihat lebih besar dan kuat.

4. Bird’s Eye View (Sudut Pandang Atas)

  • Deskripsi: Kamera berada langsung di atas subjek, seperti pandangan dari burung yang terbang.
  • Kegunaan: Memberikan perspektif unik untuk tata letak, adegan keramaian, atau lingkungan.
  • Kesan yang Diberikan: Menghilangkan personalisasi subjek, membuatnya bagian dari konteks yang lebih besar.

5. Close-Up dan Extreme Close-Up

  • Deskripsi: Kamera sangat dekat dengan subjek, fokus pada detail kecil seperti wajah atau objek tertentu.
  • Kegunaan: Menekankan emosi atau detail spesifik.
  • Kesan yang Diberikan: Memberikan kedekatan emosional atau dramatis.

6. Over-the-Shoulder Shot

  • Deskripsi: Diambil dari belakang bahu subjek, sering digunakan dalam adegan dialog.
  • Kegunaan: Memberikan konteks interaksi antar-karakter.
  • Kesan yang Diberikan: Penonton merasa terlibat langsung dalam adegan.

7. Dutch Angle (Sudut Miring)

  • Deskripsi: Kamera dimiringkan sehingga garis horizontal dalam gambar tidak sejajar dengan bingkai.
  • Kegunaan: Memberikan kesan ketegangan, disorientasi, atau keanehan.
  • Kesan yang Diberikan: Adegan terasa tidak stabil atau dramatis.

Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Sudut Kamera

1. Tujuan Visual

Setiap sudut memiliki efek tertentu. Misalnya, low angle digunakan untuk menonjolkan kekuatan, sementara high angle dapat digunakan untuk membuat subjek terlihat rapuh. Pilih sudut berdasarkan pesan atau kesan yang ingin disampaikan.

2. Komposisi dan Tata Letak

Komposisi seperti rule of thirds atau garis leading line dapat dipadukan dengan sudut kamera untuk menciptakan gambar yang estetis.

3. Kebutuhan Narasi

Film dan video sering menggunakan sudut kamera untuk menyampaikan cerita. Contohnya, sudut over-the-shoulder dapat menonjolkan hubungan antar-karakter.

4. Kondisi Lingkungan

Pencahayaan, ruang, dan latar belakang juga mempengaruhi pemilihan sudut. Jika ruang sempit, menggunakan sudut bird’s eye atau wide angle bisa menjadi solusi untuk menangkap lebih banyak detail.

Tips untuk Mendapatkan Hasil Maksimal

1. Eksperimen dengan Berbagai Sudut

Jangan takut untuk mencoba sudut baru. Eksperimen bisa memberikan perspektif yang segar dan unik pada hasil visual.

2. Pertimbangkan Subjek dan Konteks

Pastikan sudut yang dipilih sesuai dengan karakteristik subjek dan konteks adegan.

3. Gunakan Alat Bantu

Tripod, gimbal, atau drone dapat membantu menghasilkan sudut yang stabil dan menarik, terutama untuk pengambilan gambar yang kompleks.

4. Selalu Evaluasi Hasil

Lakukan review terhadap hasil pengambilan gambar. Jika sudut yang digunakan kurang efektif, perbaiki disesuaikan pada pengambilan berikutnya.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  • Sudut Monoton: Menggunakan sudut yang sama dalam semua adegan dapat membuat hasil kurang menarik.
  • Komposisi Kurang Rapi: Sudut yang salah bisa menyebabkan objek terpotong atau latar belakang terlihat berantakan.
  • Pencahayaan Tidak Mendukung: Tanpa pencahayaan yang tepat, sudut terbaik pun tidak akan memberikan hasil maksimal.

Macam-macam Angle, yang Perlu Kamu Ketahui

Dibawah ini merupakan macam-macam angle, yang perlu kalian ketahui.

Adapun macam-macam angle yang perlu diketahui adalah sebagai berikut ini.

1. High Angle

high angle adalah teknik sinematografi dimana kamera mendekat ke arah bawah pada objek dari atas.

Bidikan sudut pengambilan gambar ini ditujukan untuk membuat objek agar terlihat tidak berdaya, lemah, dan terkesan dramatis.

Cara mudah memahami high angle ini, dapat diartikan untuk mengecilkan atau memandang objek dengan rendah.

2. Low Angle

Low Angle adalah teknik pengambilan gambar dengan melihat sudut arah ke bawah objek yang terkesan agar objek tersebut terlihat membesar.

3. Eye Level

Eye Level adalah teknik dengan cara mengambil posisi sejajar dengan objek, sudut pengambilan gambar ini sering digunakan oleh fotografer karena memiliki sifat netral.

Teknik ini juga sering disebut dengan teknik normal shot.

4. Frog Eye Level

Frog Eye Level adalah teknik pengambilan gambar dengan cara mengambil gambar dengan posisi kamera disejajarkan dengan posisi bawah obyek dan posisinya lebih rendah dari pada objek.

Hasil dari gambar ini akan menjadi sangat besar dan memiliki kesan sangat kokoh.

5. Bird Eye View

Bird Eye View adalah salah satu sudut pengambilan gambar yang sangat ekstrim menurut saya.

Bagaimana tidak, kalian diwajibkan untuk mengambil objek dari ketinggian.

Untuk teknik ini memang dilakukan tidak beda jauh dengan high level yaitu dengan cara objek di foto dari ketinggian beberapa meter.

Sehingga tidak hanya objek saja yang terlihat ketika di foto, melainkan lingkungan sekitar juga terlihat (frame in frame).

Biasanya teknik ini digunakan untuk memotret gedung-gedung tinggi tapi tidak menggunakan kamera manual melainkan menggunakan drone.

6. Over Shoulder

Over Shoulder adalah memotret gambar dari arah belakang bahu objek tersebut.

Sehingga objek yang terlihat hanya belakang bahunya saja, atau belakang kepalanya saja.

Teknik ini sering dilakukan untuk menunjukan bahwa obyek sedang melihat sesuatu atau sedang melakukan sebuah percakapan (bila objek orang).

7. Slanted

Angle kamera slanted ini mengambil sudut 45′ dari objek tersebut.

Sehingga hasil dari objek tersebut tidak hanya objek itu sendiri melainkan, obyek yang lain pun terekam oleh kamera.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sudut pandang pengambilan gambar:

  • Foreground merupakan segala sesuatu yang menjadi latar depan dari objek.
  • Background merupakan segala sesuatu yang menjadi latar belakang objek.
  • Noseroom merupakan arah pandang atau ruang gerak objek dalam sebuah frame.
  • Headroom merupakan ruang di atas kepala yang berfungsi membatasi bingkai dan bagian kepala obyek.

Sebelum kalian memahami lebih jauh tentang sudut pengambilan gambar sebaiknya pahami terlebih dahulu tentang  teknik dasar fotografi.

Tidak mungkin juga kan, kalian memahami sudut pengambilan gambar, tetapi kalian tidak memahami tentang teknik dasar fotografi hehehe

Bagian Bagian Kamera & Fungsinya

Dibawa ini merupakan bagian-bagian kamera beserta fungsinya. Adapun bagian-bagian dari kamera tersebut adalah sebagai berikut ini.

  • Tombol Stabilizer

Berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh tangan kita saat sedang memotret.

Hal ini bisa saja menghasilkan foto menjadi mention blur.

  • Tombol Pembuka Lensa

Berfungsi untuk membantu melepaskan lensa dari body, cara penggunaanya pasti semua sudah pada tau kan soalnya mudah banget hehehe.

  • Tombol Fokus

Berfungsi untuk memfokuskan kepada objek itu sendiri, di dalam kamera terdapat 2 mode focus yaitu manual focus (MF) dan auto focus (AF).

Jika kalian menggunakan mode manual focus berarti kalian harus manual menggunakan mode fokus,

Namun jika kalian menggunakan metode auto focus maka fokus di kamera itu auto dengan sendirinya.

  • Tombol Shutter Speed

Berfungsi untuk tombol ketika kalian akan memotret suatu objek.

  • Tombol Pembuka Flash

Berfungsi untuk membuka lampu flash pada kamera. Tombol ini berfungsi ketika kamera menyala standby.

  • Tombol Built-In FlashLight

berfungsi untuk membantu pencahayaan pada kondisi gelap dan pada objek yang kurang terang sehingga hasil gambar terlihat baik.

  • Tombol Preview

Berfungsi untuk melihat hasil foto kalian pada LCD kamera.

  • Tombol Grip

Berfungsi untuk pegangan kamera agar tidak licin dan dan bisa mencegah agar kamera tidak jatuh ketika kalian memotret.

  • Tombol Anti Red Eye

Berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang berwarna red eye pada hasil foto yang kalian ambil. Masalah ini sering terjadi tapi mudah untuk diatasi.

  • Tombol Delete

Berfungsi untuk menghapus foto yang tidak sesuai dengan harapan dan banyak kekurangannya.

  • Tombol Av

Berfungsi untuk mengatur bukaan diafragma atau sering disebut aperture.

  • Tombol Fn/Q

Berfungsi untuk mengalihkan atau merubah fungsi tombol navigasi ke fungsi shortcut.

  • Tombol  Navigasi

Berfungsi untuk membantu kalian untuk mengendalikan kamera.

  • Tombol  Zoom

berfungsi untuk memperbesar atau memperdekat jarak pada objek yang kalian akan potret.

  • Tombol Life View

Berfungsi untuk mengalihkan atau mengganti layar bidik dari viewfinder ke live view yang tampil pada layar LCD.

  • Tombol Mode-Dial

Berfungsi untuk mengganti dan mengalihkan mode eksposure.

  • Tombol Viewfinder

Berfungsi sebagai jendela bidik yang kalian gunakan untuk memotret objek yang kalian mau.

Pada tombol viewfinder ini kalian bisa melihat titik fokus di layar serta informasi lainnya.

  • Tombol Iso

Berfungsi sebagai tombol shortcut untuk mengatur ISO.

  • Tombol Menu

Berfungsi untuk menuju menu ke pengaturan utama kamera.

Jenis Jenis Lensa Kamera

  • Lensa Kit Lens.
  • Lensa Telephoto Lens.
  • Lensa Macro Lens.
  • Lensa Prime Lens.
  • Lensa Wide Angle Lens.
  • Fisheye Lens.

Gimana udah paham kan tentang angle kamera?

Jika kamu ingin menjadi seseorang yang pro dalam fotografi maupun videografi kamu wajib banyak belajar tentang  komposisi dalam fotografi.

Agar skill kalian bertambah makin banyak jam terbang juga makin bagus untuk kemampuan kalian.

Fotografi adalah tentang kreativitas.

Seorang fotografer harus berusaha menemukan sesuatu yang baru dan unik dari sebuah objek agar bisa menghasilkan foto-foto yang menarik.

Pemanfaatan sudut pengambilan gambar merupakan salah satu peluang dimana kreatifitas tersebut bisa disalurkan karena di dalamnya terdapat beribu kemungkinan yang bisa terus digali.

Penutup

Sudut pengambilan kamera adalah elemen penting dalam seni visual yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami jenis-jenis sudut, mempertimbangkan faktor teknis dan artistik, serta menghindari kesalahan umum, Anda dapat menciptakan hasil gambar atau video yang lebih profesional dan komunikatif. Ingatlah bahwa eksperimen dan latihan adalah kunci untuk menguasai seni ini.

Sudut mana yang paling sering Anda gunakan? Berbagi pengalaman dan tips Anda bisa menjadi inspirasi bagi pembaca lainnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *